Adapun fungsi utama laboratorium fisika
sekolah adalah sebagai salah satu sumber belajar fisika di sekolah atau sebagai
salah satu fasilitas penunjang proses pembelajaran fisika di sekolah. Agar
fungsi utama itu dapat berjalan dengan baik, maka laboratorium fisika sekolah
sebaiknya memiliki fasilitas-fasilitas ruangan untuk kegiatan proses
pembelajaran fisika, kegiatan administrasi dan pengelolaan laboratorium,
kegiatan pemeliharaan dan persiapan (setting) alat-alat laboratorium, dan
penyimpanan alat-alat laboratorium. Fasilitas ruangan laboratorium fisika
sekolah biasanya terdiri dari ruang
praktikum, ruang guru,
ruang persiapan, dan ruang penyimpanan. Bentuk, ukuran,
denah atau tata letak dan fasilitas dari setiap ruangan itu dirancang
sedemikian rupa sehingga memungkinkan setiap kegiatan yang dilaksanakan di
dalamnya dapat berjalan dengan baik dan nyaman, memudahkan akses dari ruangan
yang satu ke ruangan yang lainnya, memudahkan pengontrolan, menjaga keamaan
alat-alat dan memelihara keselamatan kerja. Berikut ini adalah salah satu
contoh gambaran umum dari setiap ruangan-ruangan itu.
a. Ruang
praktikum
Ruang praktikum merupakan bagian utama
dari sebuah laboratorium fisika sekolah. Ruang praktikum adalah ruang tempat
berlangsungnya proses pembelajaran fisika di laboratorium. Proses pembelajaran
fisika di dalam ruang praktikum dapat berupa peragaan atau demonstrasi,
praktikum perorangan atau kelompok, dan penelitian. Proses pembelajaran di
ruang praktikum menuntut tempat yang lebih luas dari pada proses pembelajaran
klasikal di dalam kelas biasa, oleh karena itu luas ruang praktikum harus dapat
memberikan keleluasaan bergerak kepada siswa dan guru selama melakukan proses
pembelajaran. Luas ruang praktikum ini tentu harus memperhitungkan jumlah siswa
dan guru yang akan melaksanakan proses pembelajaran fisika di dalamnya. Luas
ruang praktikum biasanya antara satu
setengah sampai dua kali luas ruang kelas. Agar kegiatan proses
pembelajaran di dalam ruang praktikum dapat berjalan dengan baik, maka ruang
praktikum hendaknya memiliki fasilitasfasilitas utama sebagai berikut :
·
Instalasi
listrik (untuk percobaan, demonstrasi, penerangan dan lain-lain), instalasi air
dengan bak cucinya, instalasi gas, dan instalasi limbah.
·
Fasilitas
mebeler berupa meja dan kursi praktikan untuk siswa, kursi dan meja demonstrasi
untuk guru, loker penitipan tas buku siswa, dan lemari penyimpanan alat-alat
praktikum.
·
Papan
tulis, dan mungkin layar untuk OHP dan LCD.
Untuk menjaga kenyamanan dan keselamatan
kerja di dalamnya, sebaiknya ruang praktikum memiliki fasilitas-fasilitas
sebagai berikut :
·
Ventalasi
udara yang cukup, dapat berupa jendela, langit-langit yang tidak tertutup
rapat, atau mungkin kipas angin (exhous-van).
·
Pintu
masuk dan pintu keluar yang berbeda dengan daun pintu terbuka ke luar.
·
Pintu
yang berhubungan langsung dengan ruang persiapan dan ruang guru serta dapat
teramati dari.kedua ruangan itu.
·
Kotak
P3K.
·
Fasilitas
pemadam kebakaran.
b. Ruang guru
Ruang
guru di laboratorium adalah tempat kerja bagi penanggung jawab laboratorium dan
guru yang melaksanakan proses pembelajaran di laboratorium.
·
Ruang
guru terdapat di dalam laboratorium, dengan satu pintu masuk dan keluar yang sama melalui ruang praktikum.
·
Ruang
guru dan ruang praktikum sebaiknya disekat dengan dinding berkaca bening
sehingga dari dalam ruang ini guru dapat mengawasi kegiatan yang terjadi di
dalam ruang praktikum.
·
Ruang
guru memiliki instalasi listrik dan ventilasi udara yang baik.
·
Memiliki
fasilitas mebeler seperti :
Ø
Kursi
dan meja tulis untuk satu orang guru atau lebih.
Ø
Lemari
atau rak buku.
Ø
Lemari
untuk keperluan administrasi.
Ø
Loker
atau rak untuk menyimpan pekerjaan tulis siswa yang akan diperiksa oleh guru.
·
Dalam
ruang ini dapat dilaksanakan pekerjaan administrasi laboratorium seperti :
Ø
Inventarisasi
alat-alat laboratorium
Ø
Administrasi
penggunaan alat-alat laboratorium.
Ø
Administrasi
peminjaman alat-alat laboratorium.
Ø
Pengelolaan
kegiatan laboratorium.
·
Di
dalam ruang guru juga dapat dilaksanakan pekerjaan akademik laboratorium
seperti :
Ø
Merencanakan
kegiatan laboratorium.
Ø
Menyusun
jadwal kegiatan laboratorium.
Ø
Memeriksa
pekerjaan siswa.
c. Ruang
persiapan
Ruang persiapan adalah ruang yang
disediakan untuk melakukan perawatan dan persiapan alat-alat laboratorium.
·
Bila
sekolah atau laboratorium memiliki
petugas laboran, ruang persiapan juga dapat digunakan sebagai ruang kerja
laboran dalam melayani kegiatan laboratorium kepada guru dan siswa.
·
Ruang
persiapan terdapat di dalam laboratorium, diantara ruang praktikum dan ruang
ruang penyimpanan atau gudang.
Ø
Ruang
persiapan dan ruang praktikum sebaiknya disekat dengan dinding berkaca bening
atau ram kawat, sehingga dari dalam ruang ini guru atau laboran dapat melihat
kegiatan yang terjadi di dalam ruang praktikum.
·
Ruang
persiapan memiliki instalasi listrik dan ventilasi udara yang baik.
·
Memiliki
fasilitas mebeler seperti :
Ø Kursi dan meja kerja untuk melakukan
perawatan dan persiapan alat-alat laboratorium..
Ø Lemari atau rak alat-alat.
Ø
Loket
peminjaman alat-alat.
·
Di
dalam ruang ini dapat dilaksanakan kegiatan pemeliharaan dan perawatan
alat-alat laboratorium seperti :
Ø
Memeriksa
jumlah kelengkapan alat.
Ø
Memeriksa
keadaan .
Ø
Memperbaiki.
Ø
Membersihkan.
Ø
Mengkalibrasi
ulang.
·
Di
dalam ruang ini juga dapat dilaksanakan pekerjaan mempersiapkan alat-alat yang
akan digunakan dalam kegiatan laboratorium seperti :
Ø
Pemeliharaan
dan perawatan.
Ø
Setting.
Ø
Uji
coba
d. Ruang
penyimpanan.
Ruang penyimpanan di laboratorium dapat
juga disebut sebagai gudang laboratorium, adalah ruang yang disediakan khusus
untuk menyimpan alat-alat yang sedang tidak digunakan.
Ruang penyimpanan terdapat di dalam
laboratorium di sebelah dalam ruang persiapan.
·
Demi
keamanan dan kemudahan penyimpanan dan pengambilan alat-alat, ruang penyimpanan
atau gudang biasanya hanya memiliki satu pintu masuk dan keluar melalui ruang
persiapan.
·
Ruang
penyimpanan atau gudang harus memiliki instalasi listrik dan ventilasi udara
yang baik.
·
Memiliki
fasilitas mebeler seperti :
Ø
Macam-macam
lemari alat-alat dan bahan-bahan.
Ø
Macam-macam
rak untuk alat-alat.
Sekali lagi dapat diperhatikan bahwa pada
kenyataannya di lapangan, jumlah, bentuk, ukuran, kualitas dan lokasi setiap
ruang-ruang laboratorium dapat saja berbeda antara satu sekolah dengan sekolah
lainnya, bergantung kepada keadaan di masing-masing sekolah. Hal itu dapat
terjadi misalnya karena laboratorium didirikan dengan memanfaatkan
ruangan-ruangan tertentu yang sudah ada di sekolah. Akan tetapi, seandainya
laboratorium di bangun baru di tanah kosong, maka perencanaannya hendaklah
memperhatikan perbandingan yang proporsional antara ruang yang satu dengan
ruang yang lainnya, dan antara setiap ruangan yang dibuat hendaknya mudah
saling mengakses selama kegiatan laboratorium berlangsung.
B.
Fasilitas Laboratorium
Dalam wujud dan pelaksanaanya, laboratorium tidak hanya
harus mempunyai desain khusus namun untuk dalam pelaksaan dan penggunaannya
laboratorium harus dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas standar yang dapat
mendukung pelaksanaan kegiatan dalam laboratorium tersebut. Adapun beberapa
fasilitas yang harus dipenuhi atau dimiliki dalam sebuah laboratorim adalah
sebagai berikut :
A. Instalasi listrik
·
Kebutuhan instalasi
listrik dalam laboratorium adalah untuk :
o
Memberikan penerangan di semua ruangan laboratorium yaitu di
ruang praktikum, di ruang guru, di ruang persiapan, dan di ruang penyimpanan
atau gudang
o
Memfasilitasi proses pembelajaran di laboratorium yaitu demonstrasi,
eksperimen dan penelitian, atau penggunaan OHP, LCD dan amplifier.
o
Memfasilitasi pekerjaan administrasi laboratorium, yaitu untuk pemasangan
mesin tik elektronik atau komputer.
·
Komponen instalasi
listrik laboratorium dapat terdiri dari jaringan kabel, sikring, lampu, saklar
dan stop kontak, lebih baik kalau dilengkapi dengan stabiliser.
·
Jaringan instalasi
listrik di laboratorium dapat dipasang pada langit-langit ruangan, dinding
ruangan, lantai, meja praktikum, meja demonstrasi, dan meja persiapan.
B. Instalasi air
·
Kebutuhan instalasi air di laboratorium adalah untuk
keperluan proses pembelajaran yaitu eksperimen dan demonstrasi, merawat dan
memelihara alat-alat laboratorium yang dapat dibersihkan dengan air, memelihara
kebersihan laboratorium, dan untuk mencuci tangan.
·
Komponen Instalasi air terdiri dari saluran air bersih dari
sumbernya ke dalam laboratorium, salurang air buangan (limbah), dan bak cuci
lengkap dengan kran airnya.
·
Bak Cuci dapat
dipasang di bagian ruangan yang memerlukan, namun hendaknya jauh dari lemari
alat-alat yang tidak tahan terhadap kelembaban dan dari stop kontak listrik.
Biasanya bak cuci di pasang di ruang guru, di bagian pinggir ruang praktikum,
di dekat meja demonstrasi, dan dapat juga di dekat meja praktikum. Bak cuci
sebaiknya tidak usah dipasang di ruang persiapan dan di gudang.
C. Instalasi gas
Instalasi gas di laboratorium dibutuhkan
untuk percobaan-percobaan yang menggunakan kompor/pemanans bunsen seperti untuk
memanaskan air dan sebagainya. Instalasi gas di laboratorium dapat dibuat
dengan menggunakan tabung gas LPG dan penyaluran gas ke kompor/pemanas melalui
pipa instalasi gas yang dapat dipasang pada dinding atau lantai ke
kompor/pemanas. Dengan adanya instalasi gas ini, harus diperhatikan instalasi
udara yang cukup di tempat yang tepat untuk membuang kebocoran gas yang mungkin
terjadi. Harus diingat bahwa kalau menggunakan gas LPG maka gas itu lebih berat
dari udara sehingga lubang pembuangan kebocoran gas itu harus di bagian bawah
dinding atau cukup rendah.
D. Mabeler
Yang dimaksud dengan fasilitas mebeler
adalah peralatan mebel seperti meja, kursi, lemari, rak dan sebagainya. Pada
prinsipnya semua mebeler adalah sama, namun karena fungsi dan tujuan
pemakaiannya, maka mebeler laboratorium biasanya memiliki bentuk, ukuran, dan
jenis bahan tertentu yang dapat berbeda dengan mebeler lainnya. Sesuai dengan
tujuan pemakaian dan fungsinya, fasilitas mebeler laboratorium dapat terdiri
dari bermacam-macam meja, kursi, lemari, rak dan loker, seperti yang akan
dikemukakan berikut ini :
a.
Meja
Macam-macam meja di laboratorium adalah
meja praktikum, meja demonstrasi, meja persiapan dan meja tulis.
·
Meja praktikum
Ø Untuk siswa melakukan praktikum atau
kegiatan pembelajaran di laboratorium.
Ø Satu meja untuktuk satu percobaan dan
satu percobaan dapat dilakukan oleh dua sampai 4 orang siswa.
Ø
Ukuran
meja praktikum kira-kira dua kali meja belajar di kelas dengan atau misalnya
tinggi 75 cm, lebar 70 cm dan panjang 120 cm.
Ø Dilengkapi dengan instalasi listrik.
Ø
Sebaiknya
satu meja dipasang terpisah (jangan berimpit) dengan meja yang lainnya.
·
Meja demonstrasi
Ø
Untuk
guru melakukan demonstrasi atau kegiatan pembelajaran di laboratorium.
Ø
Dipasang
di bagian depan ruang praktikum di depan papan tulis.
Ø
Ukuran
panjangnya kira-kira dua kali meja praktikum dengan lebar dan tinggi yang sama
atau bisa juga tinggi 75 cm, lebar 80 cm dan panjang 200 cm.
Ø
Dilengkapi
dengan instalasi listrik berupa stop kontak.
Ø
Di
samping meja demonstrasi dapat dipasang bak cuci.
·
Meja persiapan
Ø
Untuk
guru dan atau laboran untuk mempersiapkan alat-alat yang akan digunakan untuk
proses pembelajaran.
Ø
Dipasang
di ruang persiapan.
Ø
Ukurannya
kira-kira sama dengan meja demonstrasi.
Ø
Dilengkapi
dengan instalasi listrik berupa stop kontak.
·
Meja tulis
Ø
Untuk
guru.
Ø
Di
pasang di ruang guru di laboratorium.
Ø Ukurannya sama dengan ukuran meja tulis
pada umumnya, lengkap dengan laci-lacinya
b. Kursi
Kursi di laboratorium dibedakan atas
kursi biasa untuk guru dan kursi praktikum untuk siswa melakukan percobaan atau
mengikuti pembelajaran di laboratorium.
Ø
Kursi
praktikum biasanya dibuat tanpa sandaran punggung dan tangan.
Ø
Kursi
praktikum umumnya dibuat dari rangka besi tingginya sekita 50 cm dan tempat
duduknya terbuat dari kayu berbentuk dengan diameter sekitar 25 cm.
Ø
Agar
tidak cepat merusak lantai dan tidak menimbulkan suara berisik ketika digeser,
bagian bawak (telapak) kaki kursi sebaiknya dilapisi plastik, kayu atau karet.
c. Lemari
Lemari di laboratorium terutama dapat
dibedakan atas lemari alat, lemari buku, dan lemari administrasi.
·
Lemari alat
Ø
Dibuat
dan disediakan khusus untuk menyimpan alat-alat laboratorium.
Ø
Lemari
alat di laboratorioum dibedakan atas lemari tinggi yang disimpan di ruang
penyimpanan, dan lemari pendek yang terdapat di bagian pinggir ruang praktikum.
Ø
Lemari
pendek yang terdapat di bagian pinggir ruang praktikum, juga dapat digunakan
sebagai meja praktikum, misalnya untuk percobaan yang menggunakan instalasi
gas..
Ø
Semua
lemari laboratorium, terutama lemari alat-alat harus terbuat dari bahan yang
kuat untuk menahan beban yang cukup berat, sebaiknya tidak dari partikel blok
atau tripleks dan multiplek yang terlalu tipis.
Ø
Agar
tidak menyita tempat yang lebar, pintu lemari alat-alat biasanya berupa pintu
geser.
Ø
Bagian
depan lemari alat di ruang penyimpanan sebaiknya terbuat dari kaca, agar mudah
dilihat alat apa yang terdapat di dalamnya.
Ø
Pintu
lemari alat-alat harus dilengkapi dengan kunci yang menjamin keamaan alat-alat
di dalamnya.
Ø
Alas
tahapan lemari alat sebaiknya dapat dibongkar-pasang untuk memudahkan
penyimpanan alat-alat yang lebih tinggi dari tinggi tahap yang tersedia.
·
Lemari
administrasi
Ø Lemari administrasi adalah
lemari yang digunakan untuk menyimpan segala format
Ø administrasi laboratorium.
Ø Lemari ini dapat dibuat dari
kayu atau plat logam, dengan ukuran yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan
ketersediaan tempat.
Ø Jumlah lemari administrasi
jangan terlalu banyak dibandingkan dengan jumlah lemari alat.
Ø Lemari ini disimpan di ruang
guru, dan diberi kunci.
·
Lemari buku
Ø
Digunakan
untuk menyimpan berbagai buku kepustakaan
laboratorium.
Ø
Lemari
ini sebaiknya berninding kaca, dan tidak dikunci, agar setiap pengguna
laboratorium dapat menggunakan buku yang disimpan di dalmnya.
Ø Lemari ini dapat disimpan di
ruang guru.
d. Rak
Ø
Rak
adalah lemari tanpa dinding, yang digunakan untuk menyimpan alat-alat.
Ø
Alat-alat
yang disimpan dalam rak ini biasanya adalah alat-alat yang memiliki kotak
khusus, atau alat-alat yang tidak terlalu memerlukan perlindungan dari cuaca
dan debu.
Ø
Rak
dapat disimpan di ruang penyimpanan alat, di ruang persiapan, dan di ruang guru
e. Loker
Ø
Loker
siswa adalah lemari yang disediakan di laboratorium khusus untuk menyimpan buku
dan tas siswa di dalam laboratorium.
Ø
Loker
ditempatkan dibagian pinggir depan atau belakang ruang praktikum.
Ø
Loker
di laboratorium biasanya dibuat hanya berupa kotak-kota dari sekat-sekat dan
tahap-tahap tanpa pintu.
Ø
Loker
dapat dibuat dari bahan kayu dengan ukuran yang ideal untuk siswa.
Ø
Sebaiknya
disediakan satu kotak untuk tiap satu siswa.
Bagus , kalau boleh brtanya adakah gambar dari desain lap sesuai dengan artikel diatas ?? trmkasih. Salam kenal
BalasHapus